Assalamualaikum Sahabat Dakwah
Setiap Insan berharap memiliki pasangan hidup yang mampu saling mengisi kehidupannya dalam bingkai rumah tangga agar di Ridhoi Allah SWT. Sahabat dakwah kegelisahan setiap insan dalam menentukan pasangan hidup saat ini berimbas kepada kekhawatiran memperoleh pasangan hidup yang tidak mampu menjaga keharmonisan dalam rumah tangga sehingga mengakibatkan perpisahan dalam rumah tangga.
Imam Al-Ghazali memberi nasehat untuk kita para muslimah agar mampu menjadi seorang istri yang benaar-benar mampu menjaga harkat dan martabat rumah tangganya. Nasehat ini tidaklah hanya diberikan untuk para pria dalam menentukan pilihan pasangan hidupnya, akan tetapi nasehat ini juga merupakan sarana untuk para muslimah dalam mengintropeksi diri, apakah nasehat yang diberikan Imam Al-Ghazali ini menjadi suatu kebiasaan yang sering kita lakukan, baik untuk para muslimah yang sudah berumah tangga ataupun yang masih berikhtiar dalam menemukan pasangan hidup. Berikut nasehat Beliau Imam-Al-Ghazali, mari nasehat ini kita jadikan sebagai sarana perbaikan diri.
1. Al- Annanah (suka mengeluh)
Para sahabat dakwah semoga Allah melindungi kita dari perrilaku suka mengeluh. Mengeluh adalah suatu perilaku yang menyalahkan keadaan terhadap kondisi yang dialaminya. Keluhan itu hadir tidak hanya ketika orang tersebut berada dalam kesulitan, akan tetapi keluhan itu juga hadir ketika ia mengalami kecukupan dalam hidupnya. Keluhan hadir dikarenakn ketidakpuasan terhadap apa yang dimiliki sekrang ini, selalu merasa kekurangan dan berusaha membandingkan dirinya dengan orang lain yang lebih baik kehidupannya dan orang yang memiliki sifat ini jauh dari rasa syukur, pantaslah Imam Al-Ghazali meletakkan Suka Megeluh ini sebagai point pertama, karena sungguh orang yang memiliki siffat suka mengeluh merupakan orang yang tidak memiliki kepuasan di dalam dirinya dalam dunia walaupun jika seluruh isi dunia dimiliknya.
2. Al-Mananah ( Suka Mengungkit)
Para sahabat dakwah apa yang telah kita berikan, apa yang kita perbuat lakukanlah dengan Ikhlas hanya mengharapkan Ridho dan Hidayah Allah SWT. Mengungkit-mengungkit segala apa yang telah diberikan merupakan keburukan perilaku yang menghapus segala pahala yang di dapat dari kebaikan yang dilakukan dan berubah menjadi dosa. Seharusnya kita sadar Allah memberikan kehidupan kepada kita agar berlaku ikhlas dalam setiap amalan dan ibadah. Layaklah kunci ibadah adalah Ikhlas lillahi taala. Apabila penyakit ini ada dalam diri kita, mari mulai detik ini kita ubah dan berusaha menjadi hamba yang berkehidupan penuh keikhlasan, dan cukuplah Allah yang mengetahui segala kebaikan kita dan cukuplaj Allah yang membeeeri balasan atas segala amalan kita.
3.Al-Hananah ( Berkenan dengan lelaki lain, serta suka membandingkan suaminya dengan lelaki/suami yang lain )
Wahai para istri dan untuk semua calon istri ingatlah bukanlah suatu sifat yang disukai Allah ketika kita sudah menjadi istri berkenan dengan pria lain, konteks berkenan ini adalah segala hal ketertarikan kita dengan lelaki lain baik dalam hal yang membandingkan suami dengan pria lain baik dihadapan suami ataupun dibelakang suami. Apalagi menjalin hubungan gelap dengan lelaki/suami orang lain. Dalam kontek ini juga mungkin membangga-banggakan saudaranya atau temannya di hadapan suami. Lebih parah lagi, kalau ternyata ia pernah pacaran sebelum menikah dan membangga-banggakan pacarnya di hadapan suami.
4. Al- Hadadah (Boros)
Hadirnya wanita dalam kehidupan pria salah satunya adalah sebagai pengontrol pendapatan suami agar lebih terarah sehingga berbeda ketika suami masih belum menikah. jika Sebaliknya kehadiran kita sebagai istri malah bukan sebagai pengontrol keuangan suami melainkan sebaliknya menghamburkan pendapatan suami yang berlebih-lebihan untuk hal yang tidak bermanfaat sediktpun untuk rumah tangganya merupakan suatu ketidakbaikan. Pendek kata, boros dan konsumtif. Jika wanita-wanita tipe sebelumnya menguras emosi suami, wanita tipe ini menguras kantong suami. Meskipun suaminya orang yang kaya, boros tetap tidak baik dan tidak disukai agama. Apalagi jika pengahasilan suaminya pas-pasan atau miskin. Betapa banyak suami yang akhirnya terperosok ke jalan haram gara-gara permintaan istri yang berlebihan. Naudzubillah
5. Al- Barraqah ( Melampaui Dalam Berhias)
Imam Al Ghazali menjelaskan bahwa ada dua makna al Barraqah. Pertama, ia adalah tipe wanita yang suka berhias sepanjang hari. Meskipun demi tampil menawan di hadapan suami, berhias sepanjang hari termasuk sikap berlebihan. Berlebihan dalam belanja kosmetik dan berlebihan dalam pemanfaatan waktu yang mengabaikan kewajiban-kewajiban lainnya. Apalagi jika niatnya bukan untuk suami.
Kedua, wanita yang tidak mau makan dan suka mengurung diri sendirian. Dengan kata lain, ia tipe penyedih. Bagaimana keluarga bisa sakinah mawaddah wa rahmah kalau sang istri suka berbuat demikian? sehingga kewajibannya sebagai istri ter lalaikan. Mari jika hal ini berlaku pada diri kita mulai detik ini ubahlah apalagi pada makna berhias yang berlebihan. Sungguh wanita di era modern ini sangat sangat berlebihan dalam berhias, sehingga wajah berubah total sebelum berhias dan setalah berhias. Wahai para wanita engkau cantik dan indah dengan apa adanya jadi berhias lah sekedarnya.
6. Al- Syaddaqah ( Perempuan Yang Banyak Cakap)
Asy Syaddaqah adalah tipe wanita yang suka nyinyir dan banyak bicara. Hampir setiap hal dikomentari dan komentarnya bukanlah komentar yang bermanfaat. Ada hal yang wajar saja dikomentari negatif apalagi jika ada kesalahan. Menikahi wanita tipe ini, sulit bagi suami menemukan kedamaian karena semua sikapnya akan menjadi sasaran komentar nyinyir sang istri. Tidak hanya dalam berumah tangga, akan tetapi sifat banyak cakap ini ini juga berdampak pada kehidupan dalam masyarakat, yaitu sukanya menggosip sehingga timbul fitnah. Naudzubillah.
Semoga untuk para pria nasehat imam Al-Ghazali ini dapat menjadi panduan kita dalam memilih istri untuk kehidupan kita, dan kita terhindar dari pada wanita yang demikian. Dan untuk para muslimah jika bagi yang sudah berkeluarga sifat-sifat buruk di atas ada di dalam diri kita mulai sekarang berubahlah, dab bagi yang belum para muslimah yang belum menikah, mari kita jadikan nasehat ini sebagai intopeksi dan memperbaiki diri.
Demikianlah, sahabat Dakwah semoga artikel ini memberikan manfaat dan bernilai ibadah untuk kita semua.
Jika artikel ini memberi manfaat banti Like page kami di Facebook, bantu share dan komentar. Barakallah
Baca : Diklat Prajabatan Golongan II Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) Kab. Padang Lawas dan Padang Lawas Utara Membentuk Karakter Aparatur Sipil Negara Yang Profesional Yang Di Ridhoi ALLAH SWT
No comments:
Post a Comment